MediaGo – Kawasan Blok M punya wajah baru dengan adanya Taman Literasi Martha Christina Tiahahu. Taman ini telah direvitalisasi menjadi pusat kegiatan literasi dan seni budaya sebagai bagian dari infrastruktur kawasan berorientasi transit Blok M dan Sisingamangaraja.
Taman Literasi Martha Christina Tiahahu ini dibangun untuk menjadi tempat bertemunya para penggiat literasi, para penulis, para penerbit, dan ekosistem penerbitan dengan masyarakat umum yang memiliki minat pada karya literasi.
“Jakarta telah menjadi pusat literatur di Indonesia selama 100 tahun dengan kegiatan yang luar biasa banyak. Itu semua tersebar. Karena tersebar, sehingga menjadi sulit terjangkau masyarakat,” kata Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan saat meresmikan revitalisasi Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada pertengahan September 2022.
“Taman Literasi Martha Christina Tiahahu merupakan revitalisasi infrastruktur sebagai bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit Blok M–Sisingamangaraja.”
Taman Literasi Martha Christina Tiahahu mengusung konsep landscraper dengan menyamarkan bangunan pada area taman menjadi kesatuan lansekap taman, sehingga secara visual yang terlihat dari jalan adalah tutupan area hijau pada taman.
Filosofi bentuk ruang dan bangunan taman mengangkat karakter dan cerita sosok Martha Christina Tiahahu sebagai sosok pejuang kemerdekaan wanita dari tanah Maluku. Terdapat ruang dengan garis imaginer yang berorientasi menuju tanah kelahiran Martha Christina Tiahahu di Nusalaut, Maluku Tengah.
Taman Literasi Martha Christina Tiahahu berdiri di atas lahan seluas sekitar 9.710 meter persegi dan didesain dengan bangunan dua lantai di atas lahan eksisting taman. Area kolam masih tetap dipertahankan meski tidak utuh seperti sebelumnya.
Fasilitas bagunan di lantai bawah terdiri atas sejumlah fasilitas utama fungsi ruang perpustakaan hasil kolaborasi antara Perpustakaan Jakarta dan Gramedia, plaza anak, area amphitheater, healing garden, kedai kopi, ruang baca dan diskusi, toko buku, ruang literasi anak, hingga fasilitas penunjang seperti musala dan toilet.
Naik ke lantai dua, bagunan yang dibuat melingkar ini di desain sebagai area healing dan santai yang dilengkapi dengan taman-taman kecil di sekelilingnya. Area ini juga bisa dijadikan spot foto yang sangat menarik, apalagi jika dilakukan saat malam hari.
Dalam Peraturan Gubernur Nomor 55 Tahun 2020 tentang Panduan Rancang Kota Kawasan Pembangunan Berorientasi Transit Blok M dan Sisingamangaraja, kawasan tersebut meliputi Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ditetapkan luas kawasan mencapai sekitar 113 hektare dengan batas wilayah mencakup sisi utara hingga Kelurahan Gunung dan Kelurahan Selong, sisi barat hingga Kelurahan Kramat Pela dan Kelurahan Gunung, sisi timur berbatasan dengan Kelurahan Selong dan Kelurahan Melawai, dan sisi selatan Kelurahan Melawai dan Kelurahan Kramat Pela.