MEDIAGO – Umumnya, pertemanan itu hanya sebatas hubungan antar individu saja tanpa melibatkan sebuah perasaan romantis. Meski begitu, ternyata ada beberapa hubungan pertemanan yang didasari dengan “benefit” tertentu. Hubungan seperti ini biasa dikenal dengan sebutan Friends with Benefits (FWB).
Dilansir dari laman Relish, istilah friend with benefits merupakan hubungan pertemanan yang melibatkan keintiman secara seksual. Akan tetapi, mereka yang berada di hubungan tersebut tidak memiliki sebuah komitmen.
Selain tak memiliki komitmen, beberapa dari mereka juga sulit memisahkan keintiman seksual dari keintiman emosional. Apakah mungkin melakukan hubungan seksual tapi tidak memiliki perasaan? Maka dari itu, mereka yang memiliki hubungan friends with benefits harus bisa memisahkan perasaannya tersebut. Dengan begitu, hubungan yang dijalani tersebut tidak akan melibatkan perasaan.
Apalagi hubungan friend with benefit ini bisa dikatakan “bebas”, sehingga perlu pintar dalam mengontrol perasaan yang dimiliki. Biasanya, orang-orang yang memilih jalan ini karena mereka tidak mau adanya keterikatan dalam hubungan romantis. Oleh karena itu, rata-rata mereka menginginkan hubungan dalam jangka waktu pendek saja.
Lantas, sebenarnya alasan apa yang membuat seseorang lebih menyukai hubungan friends with benefits? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Mediago telah merangkum beberapa alasannya. Yuk, simak informasinya berikut ini!
Baca juga: 4 Tanda Terjebak Rebound Relationship
1. Memilih Friends with Benefits karena tidak mau pacaran
Mereka yang memilih hubungan FWB karena tidak menginginkan komitmen hubungan asmara. Alasan seperti ini bisa juga dipengaruhi oleh pengalaman buruk yang dialami seseorang di masa lalunya. Hingga akhirnya orang tersebut takut untuk berkomitmen kembali.
Sebagai manusia normal, tentu kita membutuhkan seksualitas yang tetap perlu dipenuhi. Untuk memenuhi tersebut, mereka melihat bahwa hubungan friends with benefits dapat menjadi alternatif dalam memuaskan seksualnya tanpa perlu memiliki komitmen pacaran.
2. Merasa lebih aman dengan teman
Bagi para penganut hubungan friends with benefits ini, mereka lebih merasa aman dan senang untuk mengeksplorasi keintiman secara seksual dengan teman yang terpercaya. Hal ini karena mereka merasa sudah saling mengetahui pengalaman masing-masing soal hubungan seksual seperti apa.
Mereka menjadi terbiasa untuk saling terbuka, karena hubungan pertemanan yang sangat dekat tersebut. Salah satunya dalam hal hubungan seksual. Ketika mereka saling menceritakan satu sama lain, muncul keinginan untuk “mencoba” dengan temannya tersebut.
Baca juga: 5 Hal Tentang Tisu Magic yang Perlu Anda Tahu, Mitos atau Fakta?
3. Dari hubungan sebatas teman menjadi friends with benefits
Beberapa dari mereka yang menerima atau memilih jalan seperti ini, terkadang berharap ada suatu perubahan dalam hubungan pertemanannya. Meski ada batasan jelas di dalam hubungan friends with benefits, namun ada beberapa orang yang sulit untuk mengontrol perasaan pribadinya. Maka dari itu, mereka berharap bila friends with benefits ini dapat berkembang secara perlahan menjadi hubungan asmara.
Friends with benefits mungkin terlihat menjadi pilihan alternatif bagi seseorang yang tidak ingin berada dalam hubungan pacaran. Sayangnya, hubungan yang dipikir sebagai jalan pintas ini ternyata dapat menjadi kompleks bahkan melebihi pacaran.
Dengan hubungan seperti ini, kalian akan bingung memposisikan teman tersebut sebatas friends with benefits atau menjadi pasangan. Apalagi sebuah perasaan yang sulit dikontrol, tentu akan membuat kalian terjebak dalam batasan-batasan di hubungan tersebut.
Selain perasaan, hubungan seperti ini dapat menimbulkan risiko terjadinya penularan penyakin seksual. Apalagi bila kalian sering berganti-ganti pasangan. Hal ini terjadi karena hubungan yang dimulai hanya atas dasar keinginan untuk memenuhi kebutuhan seksual saja.
Untuk kalian ingin memilih hubungan friends with benefits, sebaiknya dipikirkan terlebih dahulu dampak positif maupun negatifnya. Jika hati memang belum cukup siap untuk memulai komitmen, maka lebih baik kamu tidak perlu mencoba hubungan semacamnya.
Baca juga: 6 Pikiran yang Sering Timbul Ketika Lama Menjomblo
Baca juga: Pacaran dengan Teman Sekantor? Perhatikan 5 Hal Ini!
Baca juga: 8 Tanda Abusive Relationship yang Wajib Kamu Waspadai